Corat-Coret

Diposkan pada Corat-coret

Past

Teruntuk kamu,

Yang mengajarkanku bahwa kehilangan itu sepi. Kehilangan itu sesal. Kehilangan itu bersalah. Tentang kamu yang mengajarkanku bahwa tak selamanya awalan yang tak indah akan dijalani dengan tak indah pula. Kamu yang memberiku alasan untuk selalu mengingat,bahwa karma itu ada.

“Hai! Kamu masih ingat aku? Gadis yang pernah melukaimu terlalu dalam. Sangat dalam. Dan keterlaluan. Iya! Itu aku. Gadis yang membuatmu menangis dan aku tertawa. Gadis jahat dan mungkin tak ingin kau kenang,bahkan tak ingin kau lihat di muka bumi. Bagaimana kabarmu? Aku lihat,kamu semakin baik tanpa aku. Atau memang,sebenarnya kamu selalu baik-baik saja dulu. Aku tak tahu.”

“Hai! Kamu masih ingat aku? Gadis yang membuatmu memohon padaku,padahal diluar sana masih banyak gadis yang menunggumu. Gadis yang dengan angkuhnya menolakmu,hanya karena pikiran pendek dulu. Gadis aneh dan mungkin tak ingin kau temui lagi. Bagaimana kabarmu? Kuyakin,lebih sempurna tanpa aku. Atau memang,sejak dulu hidupmu sudah sempurna sebelum bertemu denganku.”

Kamu,

Kita saat ini berada dibawah langit yang sama. Menghirup udara yang sama. Dan mungkin kita pernah melewati jalan yang sama. Namun mengapa aku merasa kau baik-baik saja,namun aku tidak? Atau memang hanya aku yang salah mengira. Mungkin sebenarnya kau lebih hancur saat itu. Ya. Saat itu. Saat paling mengerikan untukmu,namun hari penuh kebebasan untukku. Kau hancur,namun aku tetap berdiri tegak.

Kamu,

Jika boleh aku bicara,aku ingin mengatakan padamu,”aku,semenjak hari itu,selalu dihantui rasa bersalah padamu.” Entah memang karena hari itu,atau karena rasa yang kau berikan padaku terlalu manis untuk ku jahati.

Kamu,

Ada hal yang ingin kusampaikan,namun ku tak sanggup. Aku tak bisa menyampaikannya secara langsung padamu. Karena aku malu. Karena aku marah pada diriku sendiri. Marah karena telah menyia-nyiakan laki-laki sebaik kamu.

Kamu,

Entah kamu sadari atau tidak,kamu adalah laki-laki pertama di hidupku selain ayah dan adikku. Adalah laki-laki pertama yang menggenggam tanganku selain ayah dan adikku dengan perasaan sayang. Kamu pertama. Pertama yang mengajarkanku arti memahami. Pertama yang mengajarkanku arti cemburu. Yang mengajarkanku arti komitmen. Yang mengajarkanku bahwa jatuh cinta itu indah.

Kamu,

Ada kata yang ingin ku ucapkan namun terlambat. Kata yang kusesali tak pernah ku umbar padamu dulu. Dan saat ku sadari,dan ingin ku ucapkan,semua telah berbeda.

Kamu,

Jika waktu bisa diputar kembali,tak akan ku hentikan perhatianmu padaku hanya karena masalah sepele. Akan ku biarkan terus terjalin. Tak terputus.

Kamu,

Bukan dulu aku tak cinta. Hanya saja. Egois dan pemikiran pendek menghancurkan segalanya. Ku harap kamu maklum. Karena saat itu kita masih beranjak remaja.

Kamu,

Aku rindu. Dan tak tahu,kapan kau akan tahu.

 

 

 

-Anonim-

Diposkan pada My Fanfiction, My Fanfiction

The love story of the spring (Yugyeom Ver.)

Cover yugyeom-yerin

Main Cast            : Kim Yu Gyeom (GOT7) and Baek Yerin (15&)

 

Support Cast      : GOT7’s Members and Yoon Dowoon (DAY6)

 

Genre                   : Romance,AU,Sadness,Drama

 

Rating                   : PG-15

 

Length                  : Songfic

 

Disclaimer           : Semua Cast yang ada adalah milik Tuhan,Orang tua dan Agensi masing-masing. Alur dan ide cerita sepenuhnya milik author. (Semua yang bergaris miring menandakan masa lalu Yugyeom)

 

Summary             :

  • Yu Gyeom with a girl (Park Jimin 15&-I Love You) –

“Tears keep falling even when I try to hold it in. I keep thinking of you even when I try to forget you. Words I hid, words I couldn’t say. Because I had no courage, because I couldn’t bear to say it. Words that linger around my lips, I love you”

.

.

.

.

.

Yugyeom meletakkan buku Geografi yang tengah dibacanya ke lantai. Ini sudah yang kesekian kalinya pemuda itu lakukan. Ia pun menghembuskan nafas panjang,mengadukan kepalanya ke dinding dengan pelan dan melihat ke langit-langit kamarnya. Entah mengapa sesak di rongga dadanya kembali datang setelah sebulan yang lalu hampir bisa Ia hilangkan.

“kenapa kau kembali ?”,racaunya dengan suara yang nyaris hilang. Yugyeom pun menunduk,dan menutupi sebelah matanya dan tanpa ia sadari air mata mengalir di wajah tampannya.

“Yugyeom-ssi…kau di panggil Mr.Park.”,Suara yang sangat Yugyeom kenal mengalun saat ia tengah bercengkrama dengan sahabatnya-Bambam- di sudut kelas. Ia pun menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang gadis berdiri di hadapannya. “oh….dimana Mr.Park berada “,tanya yugyeom sambil berjalan mendekati Yerin-gadis yang memanggilnya-.

“Tadi ia ada di ruang perpustakaan.”,Jawab Yerin ramah.”emm…kau juga mau kesana ?”,tanya yugyeom. “

“aku ? aa…”,belum sempat Yerin menjawab,tiba-tiba Dowoon-ketua basket di sekolahnya- merangkul pundak Yerin. “Ayo kita ke kantin. Aku sudah lapar”,Rengek manja Dowoon pada Yerin. Yerin pun tersenyum melihat tingkah Dowoon kemudian berpamitan pada yugyeom dan berlalu dari kelas itu.

Bambam yang melihat semua itu langsung mendekat pada Yugyeom. “Jadi Yerin sudah melupakan mu ? kurasa Dowoon hebat,bisa membuat Yerin melupakanmu dengan mudah.”,Ujar Bambam pada Yugyeom meski arah mata dan kepalanya masih memandang pada punggung Dowoon dan Yerin yang semakin menjauh.

“When you call my name like it’s nothing

My heart hurts so much that I can’t speak”

Yerin memutar kenop pintu kamarnya,mendorongnya agar terbuka,dan masuk dengan langkah gontai. Ia pun melempar tas sekolahnya ke lantai dan menjatuhkan dirinya ke atas kasur. Ia memperhatikan langit-langit kamarnya dan menghela napas panjang,”ahhh…aku lelah sekaliiii”,Ia pun mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali,tanda bahwa kesadaran nya akan hilang dan mulai tertidur. Namun tiba-tiba suara lengking dari eomma nya mampu membuat Yerin terduduk kembali,”aku tidak makan malam eomma…aku ingin langsung istirahat.”,Jawab Yerin-sedikit keras-pada eommanya yang bertanya apakah ia akan makan malam atau tidak.

“memangnya sudah jam berapa sekarang ?”,Tanya Yerin pada diri sendiri. Ia pun melihat ke arah jam dinding kamarnya. “aa..sudah jam 11 malam.”,ujarnya. Yerin berdiri dan meregangkan otot-ototnya yang kaku. Tanpa disangka gerakan peregangan nya itu menyentuh sesuatu,Ia pun segera berhenti dan mengambil barang yang ia sentuh tadi. Sebuah buklet pictures penuh berisi foto dirinya telah Yerin genggam. Ia ingat betul bahwa itu di pesan khusus oleh Yugyeom untuk dirinya saat Anniversary hubungan mereka yang pertama.

Tanpa disangka Yerin tersenyum. Ia pun duduk di bangku meja belajarnya dan membuka kembali buklet pictures itu-untuk yang kesekian kalinya-. Ditengah keasikkannya memutar memori masa lalu tiba-tiba sebuah pesan singkat muncul di telepon genggam Yerin. Ia pun mengambilnya dan membaca.

“aku sudah sampai rumah…Kau sudah tidur ?”

“huft….”,hela Yerin. Ia pun meletakkan smartphone nya diatas buklet pictures miliknya dan mendongakkan kepala. “Saat aku masih dengan Yugyeom…saat kami masih bersama…aku tidak pernah pulang selarut ini…”,Racaunya. Ia sadar,sejak ia memilih Dowoon untuk menggantikan posisi Yugyeom di hatinya, ia seperti tidak mengenali dirinya sendiri. Ia sering pulang larut,kadang bolos pelajaran saat tim basket sekolahnya harus bertanding,dan juga sering berkumpul bersama Dowoon dan teman-temannya hanya untuk bermain billard hingga malam.

Yerin pun membuka laci meja nya dan mengambil foto Yugyeom dan dirinya-yang saat itu tengah tertawa bahagia-. Yerin pun mengelus pelan foto itu dan tersenyum miris. Tak lama kemudian,isak tangis mewarnai kamar bercat peach pastel dan di dominasi putih itu.

 How much more time has to pass for me to forget you?

How much more do I have to cry for the tears to stop?

 Entah kenapa pagi ini suasana hati Yerin sedang tidak baik. Semalaman ia menangisi hal yang tak mungkin kembali. Ia sengaja memakai kacamata dengan lensa bening biasa saat ke sekolah hari ini. Ia tidak mau semua orang kaget melihat matanya yang memerah dan bengkak. Tiba-tiba Jimin-teman sebangkunya-melambai ke arahnya. “Ada apa lagi sekarang ?”,tanya Yerin dalam hati namun dengan cepat ia membalas sapaan sahabatnya itu dengan senyuman.

“Kau tau ? Ada gosip menggemparkan hari ini !!!”,Ujar Jimin dengan menggebu-gebu bahkan nafas pun ia biarkan terengah-engah setelah berlari dari ujung koridor sekolah hanya untuk bertemu Yerin. Yerin pun membulatkan matanya. Ia tahu persis jika ada kalimat ‘menggemparkan’ maka memang ada hal serius yang terjadi di sekolahnya. “Memang ada apa ?”,Tanya Yerin penasaran.

“Genk Jaebum sunbae…dan genk Sungjin sunbae….mereka bertemu di kantin! Dan sepertinya akan terjadi pertarungan disana…karena suasana di kantin sangat tegang!”,Terang Jimin panik. Yerin pun masih membulatkan mata sempura. Bagaimana tidak,dua genk ‘hebat’ itu saling bertemu dan nyaris berkelahi! Dan yang membuat Yerin tambah cemas ialah….pertarungan genk itu semakin memanas karena dirinya. Ya,dirinya yang kini telah berstatus kekasih Dowoon,salah satu anggota kesayangan genk kelas tiga-Sungjin sunbae-.

“Yerin-ah…kau masih sadar kan ? Hei !!! Yugyeom juga ada disanaaaaa!!!!!”,Teriak Jimin yang akhirnya menyadarkan Yerin atas lamunan nya. Yerin pun berlari menuju kantin sekencang yang ia bisa. Ia baru sadar,jika ia dulu juga pernah menjadi pac-ah maksudnya mantan kekasih dari Yugyeom. Dan ia tahu betul jika Jaebum sunbae-pria kelas tiga dengan tingkat keangkuhan yang tinggi-itu bisa melakukan apa saja jika itu menyangkut anggotanya.

Suara hantaman juga pukulan terdengar dari luar. Yerin yang sudah berada di ambang pintu masih mematung sempura,takut untuk melihat keadaan di dalam. Namun,entah kekuatan darimana gadis itu melangkah mantap masuk ke dalam kantin dan menyaksikan Yugyeom tengah berkelahi dengan Dowoon. Hatinya mencelos saat ia melihat Sungjin dan Jaebum sunbae beserta antek-anteknya hanya diam melihat pertarungan mereka berdua.

Yugyeom yang tengah merangkak-setelah berhasil dilumpuhkan oleh Dowoon-berusaha berdiri. Dowoon yang melihat itu tersenyum sinis,mendekati Yugyeom dan menjambak rambut pria itu agar melihat ke arahnya. “jauhi…Yerin!”,Ucapnya pelan. Yerin yang melihat itu hanya bisa menangis. Masa bodohlah jika matanya semakin membengkak dan memerah. Selesai Dowoon melakukan itu pada Yugyeom,ia pun menghepaskan rambut Yugeyom kasar dan berlalu dengan genk-nya. Semua murid yang melihat kejadian itu satu-persatu kembali ke kegiatan mereka masing-masing.

Yerin pun mencengram buku matematikanya kencang agar menahan dirinya untuk berlari dan membantu Yugyeom. Ia pun menghapus air mata yang telah berjejak di pipinya dan berbalik pergi.

Tidak sampai lima langkah yerin menjauhi kantin,gadis itu bersender pada salah satu pilar,berjongkok dan menangis-lagi-.

 I close my eyes and draw out the back of you

Without knowing, like a fool, tears fall

Bel Istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas dengan bahagia kecuali yugyeom-yang memang tengah tertidur dari tadi akibat berkelahi dengan Dowoon- dan Yerin-yang entah mengapa enggan untuk keluar kelas hari ini-. Mengetahui bahwa Yugyeom masih di kelas,Yerin pun menengok ke arah bangku Yugyeom. “anak itu…kalau tahu lelah jika berkelahi seharusnya ia tidak melakukannya.”,Omel Yerin dalam hati.

Yerin pun bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Yugyeom. Ia nyaris mengusap rambut Yugyeom jika kesadarannya tidak mengingatkannya. Tiba-tiba Yugyeom mendongak dan menatap Yerin yang berdiri kaku di hadapannya. “Ada apa?”,Tanya Yugyeom dingin. Yerin nyaris ingin menangis saat Yugyeom berkata seperti itu. Bukan karena ia manja dan cengeng tapi selama ia mengenal Yugyeom,pria itu tidak pernah berkata sedingin itu padanya.

“euhm…bagaimana kondisi mu ? Apa ada yang sakit ? atau…”,Belum selesai Yerin bertanya Yugyeom sudah menjawabnya. “Aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatianmu.”Yerin pun hanya bisa mengangguk pelan. Tiba-tiba kedua tangan melingkar di pinggangnya. Yerin pun menoleh dan mendapati Dowoon tengah tersenyum ke arahnya.

“aku sudah mencari di seantero kantin,tapi ternyata kau masih di kelas ?”,Tanya Dowoon manis. Yerin pun dengan segera melapaskan pelukan Dowoon. “a-aku sedang menanyakan kondisi Yugyeom…dia terlihat sedang tidak baik..”,Terang Yerin agak takut-takut. Ya,Ia takut jika Dowoon tidak terima atas penjelasannya dan menghajar Yugyeom lagi.

Namun dugaan Yerin salah. Setelah beberapa detik keheningan melanda,Yugyeom berdiri dan tersenyum. Senyum yang sangat Yerin rindukan. Ia bahkan bisa merasakan bahwa sekarang kedua pipinya memerah. “aku tidak apa-apa. Sungguh. Terima kasih Yerin-ssi kau telah perhatian padaku.”Jelas Yugyeom ramah,sungguh berbanding terbalik dari yang tadi.

“kalau begitu bisa aku membawa Yerin pergi?”,Tanya Dowoon. Yerin rasanya ingin menolak dan bertahan dikelas namun ia yakin,jika ia mengatakan itu pada Dowoon..Pria itu pasti akan menghabisi Yugyeom lagi. “Tentu saja! Mengapa tidak?”,Jawaban yang Yerin tidak inginkan keluar dari mulut Yugyeom.

Dowoon pun tersenyum dan kemudian menarik Yerin pergi dengan senyuman Yugyeom yang masih terukir di wajahnya.

 I try to smile as if nothing is wrong but

My heart hurts so much that I can’t speak

Sudah berbulan-bulan Yerin berpacaran dengan Dowoon. Bahkan mereka berdua terlihat sering bermesraan berdua di sekolah. Hingga julukan ‘pasangan termesra’ tak dapat dielakkan untuk Dowoon dan Yerin. Yugyeom tau itu. Sangat tau jika Yerin adalah milik Dowoon. Catat! MILIK DOWOON!. Tapi apa yang harus ia lakukan jika kini-Ia dan Yerin-terlibat dalam satu kelompok dan harus menyerahkan tugas segera.

“Jika ia dekati Yerin,Dowoon pasti akan mengamuk. Dan mereka akan berkelahi lagi. Ia sudah lelah jika harus babak belur setiap hari. Jaebum hyung-nya itu selalu menyuruhnya untuk mengalah karena itu bukan berarti kalah. Tapi tidakkah hyung-nya itu iba melihat dirinya? Ah,masa bodohlah jika Dowoon memarahinya lagi…toh Ia mendekati Yerin hanya untuk tugas sekolah.”,pikir Yugyeom matang,Ia pun segera menemui Yerin yang selalu menghabiskan jam istirahat nya di bawah pohon dengan MP3 dan buku kesayangannya.

Kaki Yugyeom kaku saat melihat gadis yang tengah dicarinya tengah duduk berdua di bawah pohon dengan Dowoon. Mereka terlihat bahagia. Yugyeom pun membalikkan badannya segera,berjalan menuju perpustakaan dan bertekad untuk menyelesaikan tugas itu seorang diri. Toh,Ia masih memiliki sahabat dan hyung yang pasti akan membantunya.

Bel pun berbunyi. Yerin terlihat berdiri di depan kelas dengan di dampingi Dowoon. Yugyeom tahu persis,pria itu pasti sengaja mengantar Yerin ke kelas untuk memanasi dirinya. Setelah Dowoon mengusap rambut Yerin lembut,pria itu menghilang di antara murid yang berbaur.

“kau sudah makan Yugyeom ?”,tanya Yerin. “tch…pertanyaan yang sangat klise! Apa dia sedang mengujiku?”,kesal Yugyeom dalam hati. Yerin yang melihat tidak ada tanda-tanda Yugyeom membalas pertanyaan nya langsung mendekati Yugyeom,mengambil sesuatu dalam saku jas almameter-nya dan menaruhnya di atas meja Yugyeom. “Makanlah..itu roti kesukaanmu bukan? Entah mengapa aku tadi membelinya,dan baru sadar jika aku maupun Dowoon tidak menyukai roti itu. Jadi aku menyimpannya dan berencana ingin memberikan nya padamu.”,Jelas Yerin.

Yugyeom pun mengambil roti tersebut,di ikuti dengan senyum manis Yerin. Namun,Yugyeom mencengkram roti itu kuat hingga tidak berbentuk lagi. Yerin yang melihatnya hanya melongo. “Apa yang kau lakukan ?”,pekik Yerin. Yugyeom pun berdiri dan menyudutkan Yerin ke dinding. Dengan takut Yerin menatap mata Yugyeom,ada amarah yang tertahan di sana.

“lebih dari –apa aku sudah makan apa belum- adalah bagaimana kelanjutan tugas kelompok kita Yerin-ssi. Kau enak sekali berduaan dengan pria brengsek itu dan kau tau? Aku mengerjakannya sendirian! CATAT SEN-DI-RI-AN! Tidak ada yang mau membantuku tadi! Saat semua sedang sibuk berpasangan mencari materi,berdebat atau menstabilo kalimat penting untuk presentasi..Kau malah enak-enakan berpacaran dan aku yang bekerja. DASAR GADIS GILA!!!”,Entah mengapa emosi Yugyeom meledak. Sebenarnya jika pikirannya masih sehat,mungkin hal sepele ini tidak berpengaruh baginya namun setiap ia melihat Yerin,emosi nya sungguh tidak bisa ia kendalikan. Yerin membulatkan mata indahnya. Sungguh ia tidak menyangka Yugyeom bisa mengumpat sekasar itu padanya. Air mata pun mengalir tiada henti di pipinya. Yerin pun melepaskan cengraman Yugyeom,berjalan menuju bangkunya,membuka tas dan mengambil kumpulan kertas yang sudah di jilid sempurna.

“a-aku sudah m-mengerjakannya d-du-dua hari y-ya-yang laluu..aku sengaja tidak mengajakmu..karena k-kau p-pasti lelah akhir-akhir ini melatih dancemu untuk kejuaraan bukan? Maaf…k-karena a-aku lebih me-memilih berpacaran.”,Isak tangis mewarnai penjelasan Yerin.

Ia pun meletakkan tugas itu,mengambil tasnya dan berlari keluar kelas. Yugyeom yang melihat Yerin pergi dengan hati yang terluka langsung menendang bangku di hadapannya,berteriak keras dan jatuh terduduk.

“Yugyeom kau sungguh bodoh!”,Ucap Yugyeom sambil sesekali memukul lantai kelas.

 I don’t think I can go on

I guess this is the end

Yugyeom dan Bambam memasuki aula sekolah dengan gembira. Bagaimana tidak,hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi para hyung-nya. Hari ini tepat hari terakhir Jaebum,Jackson,Mark,dan Junior hyung-nya itu menjadi siswa di sekolah ini. “Maaf..tolong isi buku tamunya…”,Lamunan Yugyeom terhenti ketika salah satu panitia acara memintanya mengisi buku tamu.

“waaaahh…keren sekali tatanan acaranya!”,Puja Bambam. Sejujurnya baik Yugyeom maupun Bambam agak risih dengan dress code untuk perpisahan kali ini,dimana seluruh siswa bersetelan jas dan untuk para siswi mengenakan gaun. Agak lucu baginya yang berstatus kelas satu sekolah menengah untuk bersetelan jas.

“Hei! Kami disini.”,Teriak Junior sambil melambaikan tangan pada Yugyeom dan Bambam yang terlihat kebingungan mencari mereka. “Ada apa ini ? Kenapa hanya Jaebum hyung dan Junior hyung yang tidak berpasangan?”,Canda Bambam yang diikuti tawa renyah Yongjae. Jaebum dan Junior yang mendengarnya hanya tersenyum tipis dan yang satu lagi meninju pelan lengan Bambam.

Yugyeom tersenyum saat melihat Mark membawakan minuman untuk Jiwon. Terlihat sekali bahwa pria itu sungguh menjaganya. Yugyeom akui,Kim Jiwon-sunbaenya- itu sangat cantik hari ini. Ia juga terlihat mudah tersenyum sekarang. Jauh berbeda dari saat pertama kali bertemu,gadis cantik yang galak.

Yugyeom berpaling ke arah kiri,melihat betapa Jackson sungguh bahagia dengan Sohyun sekarang. Ingatannya melayang pada beberapa bulan yang lalu saat Jackson masih berstatus kekasih Yongji. “Jangankan tertawa seperti sekarang,tersenyum tulus pun tidak pernah!”,tawa kecil Yugyeom saat mengingat semua itu.

Saat lamunan Yugyeom tengah membawa nya mengelilingi masa lalu,tiba-tiba suara lantang dari sang pembawa acara mengagetkan Yugyeom. Pemberitahuan bahwa lantai dansa bagi para pasangan akan segera dimulai beberapa saat lagi itu,membuat beberapa siswa-siswi berlarian mencari pasangan dansa.

“Jaebum sunbae,maukah kau berdansa denganku?”,Tanya salah satu siswi tingkat dua. Jaebum mendengarnya,namun tak bergeming. “ahh..Hyung ku yang satu itu tetap sama. Sampai kapan dia tidak tertarik pada perempuan? Aku tidak bisa membayangkan jika ia melajang hingga tua.”,Yugyeom berkata dalam hati.

PETS!!

Lampu di seantero ruangan padam seketika,namun digantikan dengan lampu-lampu kecil yang memancarkan cahaya seadanya. Alunan musik klasik memenuhi ruangan. Seluruh pasangan dansa langsung melantai bersama,kecuali Yugyeom,Jaebum,dan Junior. Jika kalian bertanya dimana Bambam dan Yongjae,maka lihatlah dengan saksama. Bambam tengah berdansa dengan sunbae tingkat tiga yang selalu mengatakan bahwa ia sungguh imut. Dan Yongjae ? Pria itu tengah berdansa dengan yongji! Ya,kebahagiaan bagi Yongjae untuk berdansa dengan wanita no.1 di sekolahnya,dan kesempatan bagi Yongji untuk mengetahui apakah Jackson masih menyukainya.

Sudah 20 menit acara dansa itu berjalan,dan jujur itu membuat Yugyeom sedikit bosan. Ia melirik jam tangannya dan berdiri. “Kau mau kemana?”,tanya Jaebum cepat saat melihat Yugyeom berdiri. “Aku ingin jalan-jalan sebentar hyung. Aku sedikit bosan disini.”,Ucap Yugyeom dan berlalu.

Setelah mengangkat telepon dari sepupunya-Jun.k yang mengabarkan akan pulang dari Jepang-,Yugyeom langsung kembali ke acara perpisahan. Tiba-tiba langkahnya terhenti. Sungguh ia tidak suka dengan pemandangan yang ia lihat. Yerin dan Dowoon sedang berciuman,dan melihat dari pose mereka yang tengah berdiri dengan jarak yang cukup dekat,Yugyeom yakin bahwa mereka tadi habis berdansa.

“yerin-ah…mengapa kau begitu tega padaku?”,tanya Yugyeom dalam hati. Ia pun mengambil smartphone nya,mengetik pesan untuk Jaebum dan berlalu meninggalkan aula itu dengan terluka.

 Because it hurts so much that my breath stops

Because only scars remain

“Yerin,Eomma ingin bicara.”

Yerin yang tengah mengerjakan tugas bahasa Inggris itu segera menyudahinya. Ia pun menghampiri kasur,duduk diatasnya dan menatap eomma. “ada apa eomma ?”,Tanya nya lembut. “kau…tahu bukan bahwa kita hanya tinggal bertiga setelah ayah meninggal?”,Eomma memulai pembicaraan. Meski Yerin tahu bahwa itu bukan pertanyaan utama,namun dengan cepat Yerin mengangguk.

“Dan eomma selalu mengajarkan,agar kita bertiga selalu bersama apapun yang terjadi. Baik kau,eomma maupun ahyeon kakakmu.”,Dan untuk kedua kalinya Yerin mengangguk. “Jadi…mengingat kakakmu ingin melanjutkan kuliahnya di Waseda University,kita juga belum pernah meninggalkan satu sama lain,jadi eomma rasa bagaimana kalau kita juga ikut ke Saitama ?”,Untuk pertanyaan yang satu ini Yerin tidak mengangguk. Beban berat serasa menghinggapi kepalanya.

“eomma…”,Ujar Yerin pelan. “Tidak mungkinkah jika ia dibiarkan tinggal disini ? Ia sungguh bisa menjaga diri dengan baik.”,Pikir Yerin. Ia berharap bahwa eomma nya hanya menggodanya,namun melihat dari tatapannya Yerin menunduk lemas. “eomma telah memikirnya puluhan kali Yerin-ah…Dan Eomma harap kau ikut.”,Eomma pun mengelus pelan rambut Yerin dan melangkah pergi.

Entah mengapa saat itu Yerin bingung. Ia sungguh bingung dengan opsi yang ada di hadapannya. Sebenarnya ini mungkin jawaban dari Tuhan,bagaimana cara ia harus melupakan Yugyeom namun Yerin berharap bukan saat ini. Ia pun memeluk bantal dan menangis.

-Beberapa Bulan Kemudian-

Seorang gadis tengah menyusuri koridor sekolah yang sepi. Ini sudah jam pulang sekolah,jadi sudah pasti hanya segelintir manusia disini. “Yerin! Doko kara demo?[1] Aku mencarimu dimana-mana.”,teriakkan Naoko di ujung koridor membuat Yerin berhenti. Ia jadi teringat akan sahabatnya-Jimin-. “sedang apa anak itu sekarang ? Apa ia masih berisik ?”,tanya Yerin dalam hati.

“Untuk apa kau mencari ku ?”,tanya Yerin saat Naoko sudah dihadapannya. “Kono[2]ada surat untukmu.”,Naoko menyerahkan surat beramplop biru langit pada Yerin. Ia pun mengambilnya,dan membolak-balik surat itu.”dare no?[3],tanya Yerin yang dibalas gelengan kepala dari Naoko.

“bukalah..”,Sahut Naoko. Yerin pun duduk di salah satu bangku di koridor dan membuka amplop itu dengan pelan. Sebuah foto pria memegang piala kemenangan tengah tersenyum sumringah. Entah mengapa senyum Yerin mengembang. “Jadi,anak itu menang kejuaraan dance ?”,Ucap Yerin. Ia pun tidak berhenti mengelus Yugyeom di foto itu.

“Dia siapa ? Kekasihmu?”,tanya Naoko. Suasana pun hening beberapa puluh detik hingga Yerin menggeleng pasti. “tidak. Kami sudah putus.”,Lanjutnya. “Dan kau masih menyukainya? Atau dia yang masih menyukaimu ?”,tanya Naoko lagi. Mendengar pertanyaan Naoko,Yerin memasukkan kembali foto itu kedalam amplop.

“mengapa kau bisa berpikiran begitu ?”,Tanya Yerin balik,namun kini ia menghadap Naoko. “karena kalian masih saja berkomunikasi hingga sekarang.”,Jawab Naoko pasti. Namun dibalas tawa renyah milik Yerin. “Bukan dia yang mengirimi ku foto ini,tapi sahabatku Jimin yang kumintai informasi apapun tentangnya jika aku sudah pindah.”,Jelas Yerin sambil tersenyum.

Naoko melongo. “kau…masih…menyukainya?”,Tanya Naoko pelan. Yerin pun menatap Naoko dalam,berdiri dan mengangkat tangannya di hadapan Naoko. “Ayo ku traktir es krim.”

 Words I hid, words I couldn’t say

Yugyeom berjalan menuju pohon yang biasa Yerin tempati. “hawa nya masih sama seperti saat pertama kali kita duduk berdua disini. Bahkan bodohnya aku bisa merasakan bahwa kau disini.”,Ucap Yugyeom pelan. Ia pun duduk disana dan mengingat semua hal yang terjadi belakangan ini.

“Kau tidak tahu bahwa Yerin sudah pindah sekolah?”,Tanya Jimin saat Yugyeom menanyakan keberadaan Yerin. “p-pindah ?”,Ulang Yugyeom. Jimin pun menjelaskan perihal kepindahan Yerin pada Yugyeom yang semata-mata demi ikut Ibu dan kakak perempuannya ke Saitama.

 “kenapa kau tidak memberitahu padaku Yerin…”,Ujar Yugyeom lagi dengan nada tercekat sambil memperhatikan surat yang tengah ia genggam.

“Hei,Yugyeom!”,Cegat Dowoon. Yugyeom pun menatap Dowoon kesal jika mengingat hal apa yang dilakukan Yerin dan Dowoon di acara perpisahan sekolah. “Mau apa lagi kau?”,tantang Yugyeom. Ia sungguh tidak takut dengan Dowoon sekarang toh Yerin sudah tidak disini lagi. BUK! Satu tinju melayang ke wajah Yugyeom dengan sempurna. “Apa-apaan kau ?”,kesal Yugyeom dan menarik kerah seragam Dowoon.

 “Kau mengambil Yerin dariku…aku diam. Kau injak harga diriku dihadapan semua orang pun aku diam. Apalagi yang kau inginkan dari ku hah ?”,Yugyeom sungguh tak bisa menahan lagi amarahnya. Ia sungguh tidak peduli jika seluruh siswa berhamburan dan melihat mereka bertengkar.

 “Cinta Yerin.”,Cengkraman di kerah baju Dowoon melemah setelah Dowoon mengucapkannya. “Apa maksudmu?”,tanya Yugyeom.”Sekuat apapun aku berusaha…ia tetap tidak melihat ke arahku. Dan itu yang membuatku muak denganmu.”,Jelas Dowoon. “segalanya aku berikan padanya…namun ia hanya ‘sekedar’ membalas,bukan belajar untuk mencintaiku.”,Lanjutnya yang kini di lihat dengan tatapan tak percaya dari Yugyeom.

 “hah! Kau menipuku! Jelas-jelas kalian sering terlihat bermesraan bahkan saat acara perpisahan…”,Kata-kata Yugyeom terpotong.”Itu karena ia beralasan sudah mulai mencintaiku makanya kami sering terlihat mesra. Bahkan saat acara perpisahan,ia mengaku belum bisa mencintaiku..saat ia mengatakan padaku bahwa selama ini ia hanya pura-pura,aku lepas kontrol. Aku pun mencium nya. Namun tidak ada yang istimewa. Tidak ada yang bisa membuatku membalikkan kata-katanya. Tidak ada penjelasan bahwa kami saling mencintai.”,Terang Dowoon nyaris putus asa.

 “ia hanya melihat padamu Yugyeom.”,Ucapan Dowoon tadi lantas menyadarkan Yugyeom atas sikap nya selama ini pada Yerin. Tentang bagaimana Ia menghardik Yerin yang perhatian padanya. Tentang amarah dan hujatannya pada Yerin. Semua itu terputar sempurna di otaknya.

 Atap sekolah menjadi satu-satu tempat yang bisa Yugyeom andalkan. Ia termenung mengingat semua kejujuran yang dilontarkan Dowoon. Entah mengapa rasa menyesal berkembang sangat pesat di hatinya. Yugyeom pun berteriak,berharap sesak di dadanya pupus. Namun,semakin lama ia berteriak…entah mengapa semakin deras air mata membanjiri pipi nya.

 You not being here even when I shout out

Not being able to see you ever again

Bel berbunyi nyaring. Menandakan bahwa semua murid harus mengikuti pelajaran selanjutnya. Yugyeom pun berdiri dari duduknya dan menatap pohon itu sekali lagi. “Maafkan aku Yerin..”,lirihnya. Ia pun mengangkat surat yang tengah ia genggam. Surat yang rencananya akan ia kirimkan untuk Yerin. Surat berisi curahan hatinya.

“aku harap kau bahagia disana,dan melupakan aku….”,Harap Yugyeom. Ia pun merobek surat itu menjadi empat bagian dan melempar nya ke atas. Tangan Yugyeom terkepal kuat,bibirnya seolah berusaha bicara namun masih terkatup. Hingga sepuluh detik kemudian,ia berkata,”Biarkan aku yang masih mencintaimu,Baek Yerin…”

Because I had no courage, because I couldn’t bear to say it

Words that linger around my lips, I love you

 

-FIN-

Diposkan pada My Fanfiction, My Fanfiction

The love story of the spring (Mark Ver.)

cover Mark

Main Cast : Mark Tuan and Kim Ji Won (Actress)

Support Cast : GOT7’s Members

Genre : Romance,AU,Drama

Rating : PG-15

Length : Songfic

Disclaimer : Semua Cast yang ada adalah milik Tuhan,Orang tua dan Agensi masing-masing. Alur dan ide cerita sepenuhnya milik author

Summary :
– Mark Tuan with a girl (Selena Gomez-I promise you) –
“That I feel when you walk in the room when you’re near i feel my heart skips a beat. The whole world disappers And there’s just you and me falling head over feet”

.
.
.
.
.
.

Main Cast            : Mark Tuan and Kim Ji Won (Actress)

 

Support Cast      : GOT7’s Members

 

Genre                   : Romance,AU,Drama

 

Rating                   : PG-15

 

Length                  : Songfic

 

Disclaimer           : Semua Cast yang ada adalah milik Tuhan,Orang tua dan Agensi masing-masing. Alur dan ide cerita sepenuhnya milik author

 

Summary             :

  • Mark Tuan with a girl (Selena Gomez-I promise you) –

“That I feel when you walk in the room when you’re near i feel my heart skips a beat. The whole world disappers And there’s just you and me falling head over feet”

 

.

.

.

.

.

.

“tolong carikan aku buku Matematika tingkat 1 Mark,aku membutuhkannya untuk memecahkan soal-soal ini.”,Permintaan Junior masih saja melekat di otak Mark. “ahh…kenapa harus aku ? aku paling malas jika harus ke perpustakaan. Anak-anak lainnya mengataiku persis seperti tempat itu-hening- ahhh benar-benar membuat sakit kepala !”,Gerutu Mark sambil meneliti tiap buku yang berjejer di rak perpustakaan.

“bu..ku…ma..te..matika…,AH ! INI DIA.”,Raut wajah Mark pun berubah sumringah. Setidaknya ia tidak harus menghabiskan waktu yang lama untuk mencari buku yang di pinta sahabatnya-Junior-.

Saat Mark sudah memegang buku itu ditangan dan mulai berjalan ke petugas perpustakaan,perhatiannya seketika terhenti pada sesosok gadis yang tengah berjalan ke arahnya. Semakin lama…semakin dekat…semakin dekat…dan….,”Bisa kau minggir ?”

Kesadaran Mark pun pulih. Ia pun mengedipkan matanya dua kali lalu melihat ke arah gadis yang menyapanya tadi,ehm ralat ! yang tadi mengusirnya !?! “maaf ?”,Ujar Mark. Ia ingin memperjelas pendengarannya siapa tahu ia salah mengartikan kata-kata.

Namun,gadis itu pun hanya melihat Mark datar. Mark pun tersenyum. Namun dibalas masih dengan tatapan datarnya. “huft…”,Gadis itu pun menghela napas panjang,mengangkat sebelah tangannya dan dengan cepat menggeser Mark yang masih terpaku ke sebelah kiri.

“aku bilang minggir.Apa kau tidak mengerti bahasa Korea ?”,Satu persatu kata-kata gadis itu menancap di hati Mark. Namun tak satu pun yang menggoreskan luka. Gadis itu pun mengambil buku yang ia inginkan dan mulai berjalan meninggalkan Mark.

“apa yang terjadi padaku ? kenapa saat ia marah begitu manis dimataku ?”,tanya Mark dalam hati. Mark pun memperhatikan gadis itu. Memperhatikan saat ia tengah tertawa,memperhatikan saat gadis itu tengah membaca sambil mengenakan earphone nya,memperhatikan saat gadis itu tengah memandang ke luar jendela. Dan sepertinya Mark baru menyadari bahwa IA JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA.

-Saat Pulang Sekolah-

“Mark hyung,untuk apa kita menunggu di depan gerbang sekolah ?”,Rengek Bambam. Ya,pria itu akan terlihat sangat manja jika di depan Mark. JB yang tengah menyenderkan badannya di dinding pun perlahan maju dan menghampiri Mark,”apa ada yang ingin kau temui ?”,tanyanya. Mark seperti tidak memiliki indera pendengar. Setiap ocehan dan gerutuan dari para sahabatnya tidak di gubris sama sekali.

Hampir setengah jam Mark menunggu dan nyaris putus asa saat gadis yang ia idam-idamkan belum muncul dihadapannya. Namun,secercah harapan bersinar saat gadis itu -berjalan berkelompok dan tertawa bersama-sama- mendekat ke arah Mark.

“Ji won-ssi…”,Panggil Mark. Seketika gerombolan para gadis itu berhenti. Bambam dan JB pun melongo.

“Darimana kau bisa tau nama ku ?”,Ketus gadis yang Mark sapa. JB dan Bambam nyaris tertawa namun berusaha mereka tahan. Bagaimana pun mereka tidak mau menyakiti perasaan Mark.

“a-aku tahu dari name tag yang kau kenakan.”,Jawab Mark lagi tapi kini dibarengi dengan senyum memikatnya. Jiwon pun menatap Mark dengan tatapan tajam dan sulit diartikan hingga meluncurlah kata yang tidak ingin Mark dengar,”dasar cabul !! Jadi dari tadi di perpustakaan kau memperhatikan dada ku hah ??”.

Mark tercengang. Sungguh ia tidak berniat-bahkan terpikir- untuk melakukan itu. “d-dengar dulu jiwon-ssi….aku tidak….”,belum sempat Mark menyelesaikan kalimatnya Jiwon pun berlalu bersama gerombolannya sambil mengirimkan tatapan paling menyakitkan bagi Mark.

“Jadi…kau…memperhatikan…”,JB berusaha memperjelas keadaan tadi dengan kaku. Mark yang sedari tadi memandang ke arah Jiwon langsung menoleh ke JB dan meninju pelan lengan sahabatnya itu. “Kau gila ! Mana mungkin aku melakukan nya. Sebenarnya aku sudah mencari tahu tentang nya namun aku tidak berani mengatakannya.”,Jelas Mark. Bambam pun mendekat dan mengelus punggung hyung-nya,”sabar lah hyung….”

Sudah berhari-hari Mark berusaha mendekati Jiwon-gadis yang membuatnya tak bisa tidur tiap malam-. Namun,dari ke-semua hal konyol nan lucu yang Mark lakukan untuk menarik perhatian Jiwon,gadis itu tak bergeming.

-Keesokan harinya-

“Ini sudah mendekati jam masuk,apa Mark masih saja melakukan hal konyol ?”,Tanya JB pada junior dan Jackson. Namun yang ditanya hanya menggeleng dan mengangkat bahu tanda tak tahu.

“coba saja kau telepon dia JB. Dia hanya akan menurut padamu.”,Jawab Jackson. Meski jawabannya tak cocok untuk pertanyaan JB namun JB dengan sigap mengambil handphone di dalam tasnya,mencari kontak Mark,dan melakukan panggilan suara.

Setalah dua menit JB menelepon Mark,pria itu pun menutup sambungan telepon dan menghadap ke arah Junior dan Jackson yang tengah menunggu nya selesai bicara dari tadi.

“Ia demam dan tidak masuk hari ini.”,Lapor JB pada kedua sahabat nya itu.

“sakit ? kenapa ? apa jangan-jangan karena ia menunggu gadis itu pulang les piano kemarin ? padahal hari hujan besar”,Tebak Junior.

“haaaah…sudah kuduga. Padahal kemarin aku sudah melarangnya untuk melakukan hal konyol lagi. Ini juga demi kebaikan Mark bukan ? Jika ia tidak mau disebut –pria-tidak-punya-malu.”,Sambung Jackson dengan nada kesal.

JB yang mendengar itu semua hanya diam dan menghela napas.

-Saat Jam Istirahat-

Jiwon tengah duduk sambil membuka buku biologi nya di taman. Ia tengah mencari tahu apakah jawabannya untuk soal biologi tadi betul atau tidak. Tiba-tiba JB berdiri di hadapannya,membuat Jiwon mendongak ke atas.

“hmmm-Maaf aku mengganggu…tapi boleh aku duduk disini ? ada yang ingin ku bicarakan.”,Sahut JB. Jiwon pun menatap JB datar meski pada akhirnya ia mengangguk.

“kau hanya punya waktu 3 menit.”,Sahut Jiwon saat JB baru saja mendudukkan tubuhnya ke bangku kayu taman.

“Kau tenang saja,aku tidak akan memakai banyak waktumu. Aku hanya ingin memberi tahu bahwa Mark demam sekarang. Ia bahkan tidak masuk hari ini dan beresiko mengikuti ulangan matematika susulan.”,Jelas JB tenang namun pasti.

“Lantas,apa hubungan nya dengan diriku ?”,Tanya Jiwon dingin. “Bukankah kau temannya ? Untuk apa kau malah melaporkan hal yang tidak berguna ini padaku.”,Lanjutnya lagi. Jiwon pun membereskan buku-buku yang tengah ia baca dan berdiri,”Jika hanya itu yang ingin kau katakan maka aku sudah selesai.”,Ucap Jiwon dan mulai melangkah.

JB pun berdiri dan berteriak-berusaha menahan langkah Jiwon-,”APAKAH KAU SEDINGIN ITU ? APAKAH KAU TIDAK MEMILIKI EMPATI SAMA SEKALI ? Pria yang melakukan hal konyol demi dirimu itu tengah terkulai lemas di tempat tidur. Pria itu yang menantimu selesai les piano meski hujan membasahi tubuhnya,pria yang rela berdiri berjam-jam di lapangan karena dihukum tidak membawa seragam olahraga, padahal ia membawa nya dan membantu seorang wanita agar wanita itu tidak dihukum. Pria bodoh yang rela meninggalkan motor kesayangan nya dan memilih naik bus yang tidak menuju ke rumahnya -bahkan ia harus naik taksi lagi untuk sampai ke rumah- hanya demi pulang bersamamu dan memastikan kau selamat. Pria yang bodoh itu….sayang nya ia sahabatku. Dan karena dia sahabatku,maka aku tidak tahan melihatnya melakukan hal bodoh lagi. Jiwon-ssi,jika kau tidak menyukainya atau kau muak melihatnya. Meski ia telah berkorban banyak untuk mu namun masih saja kau tidak melihatnya….maka tolong katakan pada sahabatku itu. Katakan padanya bahwa kau membencinya. Lalu jangan kau tampakkan wajahmu lagi kehadapan nya.”,JB pun menghentikan ucapannya sambil mengatur napas nya karena ia telah terlanjur emosi.

Jiwon yang mendengar itu semua hanya bisa mengepalkan telapak tangannya. Entah kenapa amarah membuncah di dadanya. Ia sungguh tidak terima dengan semua hujatan JB. Pria itu tidak tahu semuanya tapi bersikap seakan-akan penengah diantara ia dan Mark. Jiwon pun menghela napas semoga emosinya membaik,namun tiba-tiba suara yang sangat ia kenal mengalun. Tidak ! lebih tepatnya memecah kesunyian antara ia dan JB.

“Aku pikir kau akan menolongku,tapi nyatanya kau malah mendorong ku ke jurang.”,Tiba-tiba Mark muncul. JB pun menoleh cepat ke arah Mark –yang datang di ikuti oleh Junior dan Jackson di belakangnya-

“Mark…aku melakukan ini semua karena aku tidak tega melihatmu diacuhkan oleh gadis ini.”,Jelas JB. Ia tidak mau hubungan persahabatannya dengan Mark hancur karena kesalahpahaman.

“Aku mengerti niat baikmu,tapi bukankah sebagai sahabat seharusnya kau membantuku dekat dengan Jiwon ?”,Tanya Mark lagi. “Lagipula aku hanya demam dan berniat tidak masuk pada jam pertama dan kedua. Rencananya aku ingin mengerjaimu,tapi kau malah menusuk ku dari belakang JB.”,Marah Mark. “Mulai sekarang,anggap saja kau tidak mengenalku.”,Ucap Mark lalu pergi.

JB yang mendengar itu hanya bisa mengacak rambutnya kesal dan menjauh di ikuti oleh Junior dan Jackson. Jiwon yang masih disitu hanya diam terpaku mencerna kejadian tadi seraya bertanya dalam hati, “Pria itu lebih memilihku ketimbang sahabatnya ?”. Entah kenapa semburat kemerahan di pipinya muncul.

-Beberapa hari kemudian-

Mark sudah tidak terlihat berkumpul bersama para sahabatnya. Bahkan ia pun juga sudah tidak begitu mengejar Jiwon lagi terlihat dari segala aktivitasnya yang hanya memilih sendiri. Jiwon telah memperhatikan Mark akhir-akhir ini dan merasa kasihan pada pria itu.

Mark yang tengah duduk di kelas nya sendiri itu dihampiri oleh Jiwon.

“kau benar-benar tidak dekat lagi dengan sahabatmu ?”,tanya Jiwon.

Mark yang tersadar ada yang berdiri di hadapannya langsung menoleh dan tersenyum saat ia tahu bahwa yang berdiri dihadapannya ialah Jiwon.

“aku sedang ingin sendiri…”,Jawab Mark dengan senyum nya. Jiwon pun nyaris kaku saat melihat senyuman itu. Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat.

“e-mm…kau tidak usah berbohong ! Aku bisa melihat aura ketidak-akuran pada diri kalian.”,Jawab Jiwon dengan meninggikan sedikit suaranya. Berusaha untuk menutupi dirinya yang tengah grogi.

Mark menatap Jiwon dalam. Membuat Jiwon salah tingkah dan tidak nyaman di tatap seperti itu. “su-sudahlah…lebih baik kau berbaikan dengan mereka. Bagaimana pun mereka yang menemanimu selama ini bukan ?”,Ucap Jiwon. Ia sungguh ingin keluar dari kelas ini secepatnya.

Mark pun berdiri dan mengenggam salah satu tangan Jiwon. “Aku…baru kali ini merasakan jatuh cinta sampai rasanya ingin mati. Napasku sesak saat kau tidak berada di penglihatanku. Tidak kah kau memikirkan itu Jiwon-ssi ?”,Ucap Mark yang sukses membuat kedua pipi Jiwon memerah sempurna.

“kenapa kau tidak menerima cintaku ?”,ujar Mark lagi,namun kali ini dengan tatapan sedihnya.

Jantung Jiwon pun berdetak lebih kencang. Saking kencang nya hingga ia merasa akan jatuh dari tempatnya.

“Aku sedih sahabatku menjauhiku…dan apakah kau juga akan menjauhi ku ?”,Tanya Mark lagi.

Jiwon pun tersentuh dengan pertanyaan Mark. Ia pun memberanikan diri untuk melepaskan genggaman tangan Mark.

“Sejujurnya….entah mengapa jantung ku berdegub kencang sekali sekarang,bahkan perutku memilin dan aku sungguh tegang. Aku tidak tahu kenapa….tapi ini selalu ku alami saat berdekatan denganmu.”,Terang Jiwon yang berhasil melukiskan senyuman di wajah tampan Mark.

“Aku….tidak bisa menerima cintamu.”,Lanjut jiwon yang mengagetkan Mark.

“bukankah kau bilang jantungmu berdegub ? apa yang kau katakan tadi tanda bahwa kau menyukai ku ! kenapa kau masih menyangkalnya ?”,Kesal Mark. Mau sampai kapan gadis ini membohongi perasaan nya. Tanya Mark dalam hati

“karena aku punya alasan.”,Jawab Jiwon pasti.

“lalu apa alasan mu ? Jika tidak masuk akal,maka aku menolaknya.”,Tantang Mark.

“kita sekarang sudah tingkat tiga dan akan memilih perguruan tinggi yang berbeda….”,Jiwon menggantungkan kalimatnya membuat Mark begitu penasaran. Jika ia akan memilih hubungan jarak jauh sebagai masalah maka Mark akan menghujaninya dengan jitakan di kepala.

“itu berarti kita akan berpisah…dan dengan wajah playboy mu itu bukan tidak mungkin kau akan mendapatkan pacar baru. Lalu bagaimana dengan nasib ku ?”,Terang Jiwon dengan nada rengekan di akhir kalimatnya. Sontak Mark tersenyum melihat tingkah gadis dihadapannya ini.

“kalau begitu,biarkan aku mengikutimu kemana pun kau pergi. Biarkan aku mengekor di belakangmu hingga kau dan aku sama-sama bosan. Bagaimana ?”,Tawar Mark dengan senyum andalannya itu. Jiwon pun terpesona namun ia tahan. Bagaimana pun ia tidak mau karena Mark telah memilih nya, maka Mark harus kehilangan para sahabatnya.

“lalu bagimana dengan sahabatmu ? aku tidak ingin….”,belum selesai jiwon bicara tapi mark sudah meletakkan jari telunjuknya di depan bibir jiwon.

“aku dan mereka baik-baik saja jiwon –ah…memang ini rencana JB. Membuat kami jauh agar kau merasa bersalah dan sepertinya rencana nya berhasil”. Senyum Mark penuh kemenangan. Jiwon pun tersipu malu dan menunduk.

“Aku janji bahwa cintaku ini bukan cinta main-main Jiwon-ssi….”,janji Mark sambil menggenggam dan mengelus tangan Jiwon.

“That I feel when you walk in the room when you’re near i feel my heart skips a beat. The whole world disappers And there’s just you and me falling head over feet”

-FIN-

Diposkan pada My Fanfiction

The love story of the spring (Jackson Ver.)

Cover Jack

Scriptwriter        : Yong Ki Han

Main Cast            : Wang Jackson and Kwon So Hyun (ex-4Minute)

Support Cast      : GOT7’s Members

Genre                   : Romance,AU,Drama

Rating                   : PG-15

Length                  : Songfic

Disclaimer           : Semua Cast yang ada adalah milik Tuhan,Orang tua dan Agensi masing-masing. Alur dan ide cerita sepenuhnya milik author

Summary             :

  • Jackson with a girl (2AM Changmin-you’re mine) –

“You’re different from girls that I always see. From your head to your toes, you’re my type
I look from your head, shoulders, knees and toes, knees and toes
Is that what an angel looks like?”

.

.

.

.

.

“waaahh…tak ku sangka sekarang sudah musim semiiiii !!!”,teriak yugyeom sambil merentangkan kedua tangannya. “Singkirkan tanganmu dari wajah ku !!”,Keluh Bambam sambil mengempaskan tangan Yugyeom kasar. “tciihh…ada apa denganmu ? Ah~~orang Asia Tenggara sepertimu memang tidak pernah merasakan musim semi..benarkan ?”,Ujar Yugyeom yang terlihat senang sekali menggoda Bambam.

“Kim Yugyeom yang terhormat…aku sudah 15 tahun tinggal di Korea dan bagiku tiap musim yang berganti sama saja…tak ada yang istimewa !”,Jawab Bambam datar. “aaaa~~ bilang saja kalau ka-…”,belum selesai balasan Yugyeom untuk Bambam,sebuah tas berayun ke arah mereka berdua dengan kencang. Sontak baik Bambam maupun Yugyeom berusaha menghindar.

“ihhss…Jackson hyung ! bisakah kau tidak berulah seperti itu setiap hari ??”,Sungut Bambam yang di ikuti oleh cemberut dari Yugyeom. Jackson pun mendekati mereka,mengambil tas yang “sengaja” ia lempar dan mengambil alih kursi yang sejak tadi di tempati oleh Yugyeom. “iihhss…kau selalu seperti itu berpura-pura tidak mendengarku !”Sungut Bambam lagi,namun orang yang dituju hanya diam-merasa tidak berdosa-

“Hyung…haruskah kedatangan kalian di wakilkan dengan lemparan Jackson hyung ?”,Rajuk Yugyeom kepada para hyung nya-yang sejak tadi hadir bersama dengan Jackson-hanya bisa tersenyum melihat kejengkelan dua adik mereka pada Jackson. “Jika tidak seperti itu maka kalian berdua pasti akan terus berdebat.”,Jawab Junior sambil tersenyum manis.

“Ah benar. Kau bilang ada yang ingin kau katakan pada kami Jackson-ah hingga kau mengundang kita semua untuk berkumpul .”Ucap Mark tiba-tiba. Semua yang ada di tempat itu pun mendekati meja cafe dan terlihat serius. Jackson yang merasakan semua sahabatnya itu mulai penasaran dengan ceritanya pun menghela napas sebentar sebelum memulai pembicaraan.

“ehm-aku sudah putus dengan Yongji…”,Ucap Jackson akhirnya. Semua mata yang ikut pada ”rapat dadakan” itu seketika melotot. “Kau putus dengan nya ?”,tanya Mark sekali lagi. Jackson pun mengangguk. “Kau yang diputuskan atau yang memutuskan ?”,tanya JB kritis. Jackson pun sempat mendecak tanda tak suka sebelum akhirnya ia mengangguk bahwa ia yang memutuskan yongji. “APA ? kau gila hyung ?? Yongji noona adalah gadis terbaik yang ada di sekolah kita dan kau menyakitinya ?”,Marah Yongjae. Ya,bagaimana tidak pria dengan suara bagus itu membela Yongji…bisa dikatakan bahwa ia masuk dalam jajaran Fansclub gadis itu di sekolah.

“Yongjae…maafkan aku. Tapi aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri. Aku belum merasa ia tipe wanitaku. Aku belum berdebar saat bertemu dengannya…lebih tepatnya aku…belum bisa mencintainya…”,Ujar Jackson dengan suara pelan nyaris tak terdengar. Mark pun mengelus punggung Jackson. “Kau pasti akan menemukannya Jackson-ah…percayalah…”,Ujar Mark. Jackson yang sejak tadi menunduk seketika mengangkat kepalanya dan melihat keseluruh wajah sahabat-sahabatnya. “Terima kasih…”

-Beberapa Bulan Kemudian-

“ahhh….aku bosan sekali !!”,teriak Bambam. “hyung..apa kalian tidak bosan melihat buku pelajaran itu ?”,Tanya Bambam. Mark,JB,Junior dan Jackson menggeleng. “Ini sudah tahun ketiga kami,dan kami harus mempersiapkan segala hal untuk mendaftar ke universitas termasuk mempersiapkan nilai ujian kami..”,Jawab JB tanpa melihat ke arah Bambam.

“Tapi..aku bosan menemani kalian belajar hyung~~”,rengek Yungyeom. “bagaimana kalau kita istirhat minum kopi di cafe biasa hyung ?? aku yang traktir !!”,Serunya lagi. Para Hyung pun mengangguk setuju.

-Di Kafe-

“ehm…noona aku pesan yang biasa ya…”,Pinta Jackson pada barista.

“Ini pesanannya…terima kasih”

Jackson pun mengambil pesanan untuk para sahabatnya dan segera berbalik untuk menuju meja mereka .

“Ah…permisi,kau menginjak kaki ku..”,Tiba-tiba sebuah suara pelan nan merdu mengalun ke telinga Jackson. Jackson pun menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang gadis imut dengan rambut panjang terurai.

“You’re different from girls that I always see. From your head to your toes, you’re my type
I look from your head, shoulders, knees and toes, knees and toes
Is that what an angel looks like?”

 

DEG! DEG! DEG!

 

“hmm…sepertinya aku menyukaimu…”,Ujar Jackson dalam hati.

-FIN-

 

 

Diposkan pada Uncategorized

Kebahagiaan

Buatku -sungguh- kebahagiaan itu bukan diukur dari seberapa bagus dan mahal pakaian yang dikenakan. Bukan seberapa canggih gadget yang dimiliki. Bukan seberapa up-to-date nya dengan perkembangan dunia. Dan bukan pujian-pujian menyenangkan dari setiap orang.

Tapi…cukup sederhana. Ya,hanya perhatian dari orang-orang terdekatku. Aku tak butuh makanan mewah -yang memanjang di meja makan- namun hanya aku sendiri yang menikmatinya. Bagiku bahagia adalah ketika berkumpul bersama keluarga,bercanda,meski hanya makan seadanya.

Aku tak perlu tawa dan bahagia meski saat itu saudaraku merasa sedih dan terluka. Tak perlu ! Aku lebih baik merasa sedih bersama namun aku masih bisa membuat saudaraku tertawa.

Bagiku hanya perhatian dari kedua orang tua ku,kasih sayang dari saudara-saudaraku dan cinta dari para sahabatku lah yang membuatku mengerti arti bahagia.

waterskyglittersparklingcloudsbackgroundpattern-53ea13355e8eb51f4ed36d9e2b78603f_h

Aku tak apa jika harus bersusah payah asalkan melihat orang-orang yang kusayangi bahagia. Dan menurutku itu arti bahagia sesungguhnya.