Diposkan pada Uncategorized

Hujan

Mungkin ketika rintikan air hujan membasahi dunia,sebagian manusia pasti merasa langkah mereka menjajaki bumi berakhir saat itu tiba. Tapi sesungguhnya,air hujan yang tak terhitung banyaknya itu turun ke bumi hanya untuk satu tujuan. Ya,satu tujuan yang sulit untuk dimengerti oleh kita ‘para manusia yang selalu terburu-buru’.

‘Mereka’ hanya ingin kita semua berhenti sejenak,menikmati hari yang sejuk karena turunnya sang hujan. ‘Mereka’ hanya ingin kita memikrkan kebahagian diri sendiri. ‘Mereka’ hanya ingin menepati janji dengan para tumbuhan yang menunggunya siang dan malam. Dan yang untuk sebuah alasan yang sangat kita takuti,’Mereka’ ingin mengingatkan bahwa perbuatan kita sudah melebihi batas wajar.

Ya,melebihi batas wajar ! sehingga air yang seharusnya menyatu dengan laut,menyempatkan dirinya untuk bertamu ke daratan. Meski ‘Mereka’ akhirnya terserap oleh tanah,namun apakah yang akan terjadi jika yang menyerapnya bukan tanah melainkan ASPAL ??

Sungguh…

Hujan dengan milyaran rintikannya yang turun ke bumi benar-benar memilik tujuan yang tak mungkin kita ingkari.

Tujuan-tujuan yang kadang kita sendiri merutuki bahkan mencaci maki.

Untuk itu,karena sang hujan kembali menyapaku siang ini. Aku ucapkan terima kasih setulus hatiku. Aku ucapkan terima kasih atas kesejukkan yang kalian tinggalkan-meski hanya sementara-. Sungguh,aku dan diriku sangat menikmatinya. Aku pun menitipkan ucapan terima kasih dari para tanaman. Aku yakin mereka bersorak saat ‘kalian’ tiba. Dan,ucapan terakhirku adalah….MAAF !

Maaf,karena ulah kami para manusia,sesuatu yang telah ditakdirkan akhirnya bercampur.

terima kasih dan maaf

aku yang sedang tersenyum menikmati hujan

sabtu,10 Januari 2015 / 12:01